Variasi Bahan | T/A |
Nomor Kas | T/A |
Rumus Kimia | T/A |
Kelarutan | T/A |
Kategori | Botani |
Aplikasi | Kognitif, Peningkatan Kekebalan Tubuh, Pra-Latihan |
CordycepsPaling umum digunakan untuk gangguan ginjal dan masalah seksual pria. Obat ini juga digunakan setelah seseorang mengalami masalah ginjal. Obat ini juga digunakan untuk masalah hati, dan meningkatkan performa atletik.
Cordyceps paling umum digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal dan masalah seksual pria. Cordyceps juga digunakan setelah seseorang mengalami masalah ginjal. Cordyceps juga digunakan untuk mengatasi masalah hati dan meningkatkan performa atletik.
Ada lebih dari 400 spesies cordyceps yang diketahui, meskipun jenis yang digunakan dalam sebagian besar suplemen dibuat oleh manusia di laboratorium.
Penggunaan suplemen harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan diperiksa oleh tenaga kesehatan profesional, seperti ahli gizi terdaftar, apoteker, atau dokter. Suplemen tidak dimaksudkan untuk mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit.
Dalam pengobatan komplementer dan alternatif (CAM), cordyceps sering digunakan sebagai penambah energi alami. Para pendukungnya juga mengklaim bahwa cordyceps dapat melindungi dari masalah kesehatan seperti kelelahan, tekanan darah tinggi, infeksi saluran pernapasan atas, peradangan, dan gangguan ginjal, sebagai contoh. Beberapa herbalis juga percaya bahwa cordyceps dapat meningkatkan libido, memperlambat penuaan, dan melindungi dari kanker.
Namun, sebagian besar penelitian tentang cordyceps telah dilakukan pada model hewan atau di laboratorium. Diperlukan lebih banyak uji coba pada manusia sebelum merekomendasikan cordyceps untuk tujuan kesehatan.
Cordyceps dipercaya dapat meningkatkan performa atletik. Klaim ini pertama kali menjadi berita utama di tahun 90-an ketika atlet lintasan dan lapangan Tiongkok mencetak beberapa rekor dunia, dan pelatih mereka mengaitkan kesuksesan mereka dengan suplemen yang mengandung cordyceps.
Para peneliti meyakini hasil ini berarti bahwa cordyceps dapat meningkatkan toleransi atlet terhadap latihan intensitas tinggi.
Diabetes.
Dalam pengobatan tradisional, cordyceps telah lama digunakan sebagai pengobatan diabetes.
Meskipun belum ada studi berkualitas yang menyelidiki efek ini pada manusia, beberapa studi pada hewan telah dilakukan. Namun, studi pada hewan pada cordyceps dan suplemen lainnya tidak boleh digunakan sebagai bukti penggunaan pada manusia.
Cordyceps juga ditemukan memiliki potensi untuk melindungi sel beta penghasil insulin.
Cordycepin, salah satu bahan aktif dalam cordyceps, telah dikaitkan dengan aktivitas antidiabetik pada model hewan. Tinjauan terbaru dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa potensi efek cordycepin terhadap diabetes kemungkinan besar disebabkan oleh regulasi gen.
Cordyceps diyakini memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat, keduanya dapat membantu mencegah atau mengobati hiperlipidemia, atau kadar lemak tinggi dalam darah.
Banyak manfaat ini dikaitkan dengan cordycepin, komponen bioaktif cordyceps. Polisakarida, atau karbohidrat, yang terkandung dalam cordyceps juga terbukti bermanfaat.
Hasil studi pada hewan menunjukkan bahwa penggunaan cordyceps dapat menurunkan hiperlipidemia. Dalam salah satu studi tersebut, polisakarida yang diekstrak dari cordyceps menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida pada hamster.
Dalam penelitian lain, cordycepin telah dikaitkan dengan perbaikan kondisi hiperlipidemia. Hal ini disebabkan oleh strukturnya yang mirip dengan adenosin, zat kimia alami dalam tubuh manusia yang dibutuhkan selama metabolisme dan pemecahan lemak.
Justgood Health memilih bahan baku dari produsen premium di seluruh dunia.
Kami memiliki sistem manajemen mutu yang mapan dan menerapkan standar kendali mutu yang ketat dari gudang hingga jalur produksi.
Kami menyediakan layanan pengembangan produk baru dari laboratorium hingga produksi skala besar.
Justgood Health menawarkan berbagai suplemen makanan berlabel pribadi dalam bentuk kapsul, softgel, tablet, dan permen karet.