Protein hidrolisat CAS 96690-41-4

Ketika protein hidrolisat—sering disebut protein terhidrolisis—pertama kali beredar di pasaran pada awal tahun 2000-an, belum banyak yang diketahui tentang dampaknya terhadap ukuran dan kinerja; yang kita tahu hanyalah bahwa protein tersebut dicerna lebih cepat daripada bubuk protein tradisional. Beberapa orang bertanya-tanya apakah hal itu benar-benar berpengaruh dan menganggap hidrolisat sebagai gimmick. Kini kita tahu lebih baik.

Satu dekade kemudian, kini kita memiliki lebih banyak penelitian untuk digali, dan baik hidrolisat whey maupun kasein kembali populer. Akankah keduanya sepopuler isolat atau konsentrat? Mungkin tidak, tetapi selain pencernaan yang sangat cepat, hidrolisat whey dan kasein menawarkan manfaat yang signifikan dalam situasi tertentu. Inilah yang perlu Anda ketahui!

Hidrolisat protein mengacu pada protein yang telah dicerna sebagian atau "terhidrolisis". Jangan khawatir, ini bukan seperti seseorang mengunyah protein Anda lalu memuntahkannya kembali. Proses ini melibatkan penambahan enzim proteolitik, yang memecah protein, atau memanaskan protein dengan asam. Keduanya meniru proses pencernaan dan menghasilkan protein utuh yang terurai menjadi asam amino tunggal dan untaian peptida asam amino kecil.

Hidrolisat protein whey memiliki kandungan leusin lebih tinggi dibandingkan dengan whey isolat.

Mengisi kembali glikogen dengan karbohidrat pasca-latihan akan meningkatkan proses pemulihan dan mempersiapkan tubuh Anda untuk latihan berikutnya, terutama jika Anda seorang atlet yang melakukan dua kali latihan sehari atau sesuatu yang menuntut serupa.

Pengisian glikogen didorong oleh insulin, yang terstimulasi secara kuat dengan adanya karbohidrat, tetapi juga terstimulasi dengan adanya protein saja. Whey hidrolisat menginduksi respons insulin yang jauh lebih besar dibandingkan dengan protein utuh (isolat atau konsentrat), yang dapat memfasilitasi pengisian glikogen yang lebih baik dan respons anabolik yang lebih besar ketika dikonsumsi setelah latihan.